Sekilas Mengenai infus
Infus sejatinya adalah sebuah metode yang digunakan untuk memasukkan obat ke dalam tubuh secara langsung dengan melalui pembuluh darah. Nah, metode pemberian infus yang satu ini tidak serta-merta diberikan kepada setiap pasien yang jatuh sakit, akan tetapi hanya pada pasien yang sudah tidak memungkinkan mengonsumsi obat secara oral atau melalui mulut.
Biasanya, rekomendasi pemasangan infus akan diberikan oleh dokter ketika pasien sudah berada dalam kondisi lemah dan memerlukan obat untuk segera masuk ke dalam tubuh, agar kondisi tidak bertambah parah. Adapun contoh kondisi ini adalah seperti pada pasien yang mengalami dehidrasi, stroke, hingga keracunan. Pada kondisi-kondisi tersebut, konsumsi obat secara oral melalui mulut akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena harus melalui proses pencernaan terlebih dahulu.
Baca Juga: Kenali Jenis Cairan Infus Beserta Fungsinya!
Mengetahui cara memasang infus yang baik dan benar sejatinya adalah tugas dari tenaga kesehatan. Meskipun begitu, tidak ada salahnya untuk Anda mengetahui bagaimana cara memasang infus, terutama apabila orang terdekat Anda adalah seorang pasien yang tengah menjalani perawatan rawat jalan di rumah.
Nah sebelum membahas cara memasang infus yang baik dan benar, ada baiknya Anda ketahui terlebih dahulu sekilas mengenai infus dan tujuan pemberiannya itu sendiri. Untuk itu, simak terus penjelasan mengenai infus berikut ini.
Cara Memasang Infus yang Baik dan Benar
Pemasangan infus tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang dan asal-asal. Pemasangan infus akan dilakukan oleh perawat atau dokter. Sebelum memasang infus, ada beberapa alat yang perlu persiapkan terlebih dahulu. Berikut ini alat-alat yang perlu disiapkan terlebih dahulu sebelum pemasangan infus.
Setelah menyiapkan alat-alat tersebut, lalu bagaimana cara memasang infus yang baik dan benar? Berikut ini cara memasang infus yang baik dan benar.
Sebelum memasangkan infus, terlebih dahulu mencuci tangan hingga bersih.
Mendekatkan peralatan ke pasien agar mudah dijangkau.
Menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan sensasi yang akan dirasakan.
Mengatur posisi pasien dalam keadaan berbaring.
Menyiapkan cairan infus dan menyambungkannya ke selang infus. Setelah itu gantungan cairan infus ke standar infus.
Menentukan area vena yang akan ditusuk untuk menyalurkan infus.
Memasangkan tourniquet pembendung kurang lebih 15 cm di atas vena yang hendak ditusuk.
Menggunakan sarung tangan yang steril.
Memberikan desinfektan pada area yang akan ditusuk dengan diameter 5cm hingga 10 cm.
Menusukkan IV catheter ke vena menggunakan jarum yang menghadap ke jantung.
Memastikan jarum IV telah benar-benar masuk ke vena.
Menyambungkan jarum IV yang telah ditusuk ke selang infus.
Menutup area insersi menggunakan kassa kering yang steril kemudian diberikan plester.
Mengatur tetesan infus yang sesuai.
Melepaskan sarung tangan.
Memasangkan label pelaksanaan yang mencantum informasi mengenai nama pelaksana dan waktu pelaksanan.
Membereskan alat-alat dan mencuci tangan.
Demikianlah penjelasan mengenai cara memasang infus yang perlu diketahui. Waspadai timbulnya efek samping dari pemberian infus seperti terjadinya infeksi pada area bekas suntikan, hingga penggumpalan darah. Apabila terjadi hal-hal tersebut, segera hubungi dokter atau perawat terdekat.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Fungsi Infus Sesuai dengan Jenis Cairannya
Ellis, Mary Ellen. 2017. Intravenous Fluid Regulation.
Case-Lo, Christine. 2021. Intravenous Medication Administration: What to Know.
Dengan sifat kaca yang sangat mudah pecah dan membutuhkan ekstra hati-hati dalam penanganannya, sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal yang penting pada saat memasang kaca pada daun pintu/jendela. Konstruksi pemasangan kaca pada daun
/jendela dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode, tergantung dari ukuran kayu, material rangka daun intu/jendela, fungsi, dan ketebalan kaca. Apabila kaca dengan tebal kurang dari 4 mm, sebaiknya gunakan sistem rangka tempel, papan belakang yang sekaligus daun pintu/jendela berfungsi sebagai penahan kaca agar stabil dan tidak pecah, kemudian ditambahkan lis tempel di sekeliling kaca untuk menahan kaca tetap pada posisinya. Bila tebal kaca lebih dari 5 mm, dapat digunakan rangka kayu solid, bagian dalam rangka perlu dibuat satu lajur takikan untuk penempatan kaca. Kemudian kaca ditahan dengan lis kecil di sekeliling rangka kayu.
Metode Pemberian Obat Melalui Infus
Ternyata, ada dua metode pemberian obat melalui infus yang dapat digunakan pada kondisi di mana seseorang membutuhkan cairan infus dengan segera. Adapun kedua metode infus tersebut di antaranya adalah metode manual dan juga pompa.
Pada metode manual, pemberian infus dilakukan dengan mengandalkan gaya gravitasi agar jumlah obat tetap sama dalam beberapa periode waktu. Metode ini mungkin menjadi metode yang akan sering Anda jumpai pada banyak pasien. Dalam hal ini, perawat biasanya akan mengatur seberapa cepat tetesan cairan infus dengan mengurangi ataupun menambah tekanan pada tabung yang dipasang pada selang infus.
Adapun pada metode pompa, cairan infus diberikan dengan mengandalkan pompa listrik. Dalam hal ini, seberapa banyak jumlah dan kecepatan infus yang dibutuhkan akan dapat diprogram melalui pompa khusus. Nah, untuk metode ini sendiri, hanya dapat digunakan manakala takaran obat yang akan diberikan telah terkontrol dan tepat.